Custom Search

Saturday, October 11, 2008

Dokter Yang Buka Praktek Spiritual

Suatu malam saya kedatangan tamu suami isteri. Dari penampilannya, mereka termasuk kelompok menengah keatas. Sang suami memang sudah janji lewat telepon mau ke tempat saya. Tadinya saya pikir yang ingin berobat suaminya saja, rupanya si isteri juga minta diobati.
Sang suami mengemukakan keluhannya bahwa kedua belah tangannya kesemutan terus menerus dan sudah lama, tidak pernah berhenti. Saya tanya padanya, apa kata dokter, maksud saya hasil diagnosanya. Langsung dia jawab : " Saya dokter pak ".
Sayapun mengalihkan pertanyaan, sudah berobat dengan cara apa saja. Dia mengaku dengan pengobatan medis tidak bisa sama sekali, malah dia mengaku lebih banyak ke pengobatan alternative. Hanya satu yang bisa menolong, ada yang mengobati dengan cara memijit, tetapi tempatnya jauh di daerah Sukabumi, di pedesaan jauh dari kota Sukabumi. Pengakuannya hanya bertahan sebentar sembuhnya, beberapa hari, setelah itu kambuh lagi.
Ketika saya bertanya kegiatan dia yang berkaitan dengan profesinya, dalam arti praktek kedokteran, dia menyatakan tidak buka praktek. Kegiatannya disamping sebagai sales sebuah perusahaan obat-obatan, juga buka praktek memperbaiki aura orang.
Saya tegaskan pada dokter tersebut, penyakit anda akibat praktek penyembuhan spiritual tersebut, kalau tidak berjanji menghentikan kegiatan itu, saya tidak bisa menolongnya.
Diapun berjanji berhenti, kemudian menjalani terapi, saat itu juga keluhannya hilang sama sekali. Saya sarankan pada dia agar membuka praktek sebagai dokter saja. Tetapi dari jawabannya dia tidak begitu suka buka praktek sebagai dokter. Saya juga tidak menanyakan lebih lanjut.
Dia juga bercerita bahwa anak-anaknya yang masih kecil terkena kanker.
Saya jelaskan pada dokter tersebut bahwa saya pernah menolong beberapa pasien yang bekerja di perusahaan obat-obatan, sama kanker juga dan tidak bisa disembuhkan. Tiba-tiba dia tercenung sejenak. Saya katakan lagi, jangan-jangan ada yang salah dalam menjalankan profesi tersebut, sehingga kesalahan itu kembali ke diri mereka yang menjalani.
Diapun mengakui hal ini.

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

No comments: