Custom Search

Monday, September 15, 2008

Si Pejabat Personalia Mulutnya Bau

JH Alifulhaq

Seorang bapak datang pada saya dengan keluhan mulutnya selalu bau. Dia telah berobat ke dokter selama beberapa tahun, tetapi tidak sembuh-sembuh.
Saya langsung katakan padanya :” Anda sering menasehati orang, tetapi anda juga melanggar apa yang anda nasehati pada orang lain itu”.

Si bapak itu langsung menangis se jadi-jadinya, agak lama, minta ampun pada Allah.
Dia tidak mampu menahan tangisnya, saya biarkan dia begitu, sampai tangisnya reda sendiri.

Dia heran dan terpukul karena saya tahu dengan tepat persoalan yang dia hadapi. Saya jelaskan padanya, saya bukan tukang ramal atau para normal yang bisa membaca sesuatu yang ada di belakang lahiriah, tetapi saya katakan :” Penyakit anda yang bicara pada saya “. Dia makin bingung, apa yang saya maksudkan.
Saya jelaskan, begitu banyak pengalaman saya menghadapi berbagai penyakit dalam menolong orang, sehingga saya seperti biasa bisa memperkirakan atau hampir bisa memastikan tentang penyebab penyakit yang dikeluhkan. Tapi saya yakini ini sebagai ilham dari Allah Taala Yang Maha Tahu.

Si bapak mulai cerita jujur sambil diselingi tangisan. Dia mengaku seorang pejabat personalia ( kedudukannya cukup tinggi ) di sebuah departemen ( instansi pemerintah ).
Di kantornya dia sering jadi khatib dan imam shalat Jum’at di masjid kantornya.
Dia juga sering menasehati pegawai bawahannya dalam arti berakhlaq sesuai tuntunan agama.

Celakanya dia sendiri korupsi di kantornya untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya yang diakuinya tidak cukup dari gaji.

Saya jelaskan padanya, Allah Taala sayang pada anda, mungkin karena ibadah anda sudah bagus dan Dia tidak menghendaki anda mengotori diri dengan berbuat curang seperti korupsi dan munafik sehingga anda ditegur dengan cara seperti itu.
Si bapak itu menangis lagi.

Saya katakana padanya :” Kalau mau sembuh ada dua pilihan. Yang satu tinggalkan perbuatan curang itu. Pilihan kedua, tinggalkan Allah , jangan campur adukkan keduanya “. Diapun menangis lagi. Kemudian berjanji tidak akan korupsi lagi dalam bentuk apapun, dia tetap pada jalur memilih Allah.

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

No comments: