Custom Search

Wednesday, September 17, 2008

Si Kakek Mau Dijadikan Tumbal

Habis shalat Taraweh di Masjid, seorang teman minta tolong pada saya untuk menengok bapak mertuanya yang sakit keras. Mertuanya memang sudah sangat tua ( kakek-kakek ) hanya berbaring di tempat tidur.

Si kakek memberi tahu saya bahwa sejak beberapa hari sebelumnya, dia melihat orang-orang dekatnya yang telah meninggal seperti bapak, ibu, isteri dan lain-lainnya melambai-lambaikan tangan kearahnya dari jauh, mengajaknya ikut mereka.

Saya tegaskan pada si kakek, jangan sampai ikut mereka. Mereka itu syetan.

Belasan menit kemudian si kakek koma/sekarat, anak-cucu mengerubunginya sambil berdo'a.
Tiba-tiba napasnya terhenti agak lama, anak-anak dan cucunya menangis, saya larang mereka menangis, saya minta mereka terus berdo'a.

Akhirnya si kakek bernapas kembali. Begitu sadar dia menoleh ke saya dan mengucapkan terimakasih pada saya. Saya heran, kenapa si kakek berterimakasih pada saya.

Si kakek bercerita, sewaktu koma, dia diajak pergi oleh mereka yang telah mengajaknya sejak beberapa hari sebelumnya, si kakek ikut karena mungkin merasa sangat dekat dengan mereka.
Setelah berjalan agak jauh, mereka sampai di suatu tempat, semacam tempat untuk upacara ritual yang sangat penting dan sakral. Segala sesuatunya sudah siap. Si kakek hanya menyaksikan.

Setelah dia tahu bahwa upacara itu untuk dirinya, untuk dijadikan tumbal, si kakek ingat apa yang saya katakan, kemudian dia lari melepaskan diri dari mereka dan kembali ke rumah.

Menurut pengakuan si kakek, dia pernah mengamalkan sejumlah mantera dalam bahasa daerahnya yang diajarkan oleh orangtuanya. Saya minta si kakek melepaskan amalan-amalan itu dan diapun melepaskannya.

Beberapa hari kemudian si kakek sembuh dan kalau tidak salah dia meninggal dua tahun kemudian.

Kalau si kakek tidak lari dan upacara tersebut berlangsugng sempurna, maka jiwanya itu akan menjadi hamba sahaya yang mengabdi pada iblis dan syetan sampai akhir zaman.

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

No comments: